Perlu Sikap Bersama Berantas Judi Online

- 1 September 2023, 14:05 WIB
Foto: Perlu Sikap Bersama Berantas Judi Online
Foto: Perlu Sikap Bersama Berantas Judi Online /

 

OKE FLORES.com - Sejak ditemukannya judi online yang di-chamoflag oleh seorang teman kerjanya pada tahun 2020, Ujang (34) belum 100% bebas berjudi online dari ponselnya di rumah.

Secara psikologis, judi online telah memakan ruang dalam pikirannya. Jika dia sibuk, ayah ketiga bisa pergi sebentar dengan berjudi yang memberinya sekotak uang pada percobaan pertama.

 

Kemenangan pertama yang diberikan oleh pengelola game online memotivasinya untuk terus memainkan game tersebut.

Baca Juga: Tega Membunuh Sepupu Karena Judi Online, Pelaku Dijatuhi Hukuman Mati

Meski tidak berjudi online seperti dulu, Ujang tetap terpesona memainkan ponselnya untuk bermain slot demi slot. Insentif ini menunjukkan jika di tempat kerja ada seseorang yang mengisi beban kerja dengan menelepon mesin slot.

“Yang main itu bukan cuma pekerja-pekerja seperti saya, ada anggota (keamanan) lagi jaga acara sempat-sempatnya main slot. Saya yang pernah main, tentu hapal dan tau betul game yang dia mainkan adalah judi online,” kata Ujang, dilansir dari Antara, Jumat 1 September 2023.

 

Mudah diakses, kemudahan proses pembayaran, dan dampak terhadap lingkungan menjadi alasan dibalik maraknya perjudian online di masyarakat Indonesia saat ini.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi Jawa Barat Gelar West Java Festival 2023 Terapkan Pengurangan Sampah

Jika dulu permainan ini biasanya dimainkan di dalam ruangan dan di tempat-tempat yang rahasia, termasuk banyak orang, maka sekarang permainan tersebut sudah online termasuk dalam permainan online yang artinya pemain internet tidak memerlukan komunikasi secara langsung dan itu terlihat di dalam game. ruang terbuka. . Dari kamar, di rumah, atau saat pergi ke kamar mandi, pemain fokus pada kecanduannya. Selain itu, proses penyetorannya pun dipermudah, tidak lagi ditransfer ke bank, melainkan bisa melalui dompet elektronik, pulsa, bahkan ke luar negeri. Situs online yang menggunakan metode pembayaran kripto.

 

Ujang menyadari bahwa tidak ada sisi baik dari permainan tersebut, namun semuanya buruk. Judi online telah menyasar seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya masyarakat berpenghasilan rendah saja, namun juga masyarakat kaya, bahkan pegawai atau pegawai instansi pemerintah.

Perasaan buruk Ujang karena perjudian dan perjudiannya.

Darurat Judi Online

 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut upaya Polri dalam memberantas perjudian online bertepatan dengan penekanan yang dilakukan belakangan ini untuk memberantas perjudian sistematis. Kementerian Komunikasi dan Media mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengelola dan mengendalikan perjudian online di Indonesia agar tidak kembali merugikan masyarakat di Tanah Air.

Faktanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai negara kita saat ini sedang mengalami krisis perjudian online. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat harus bahu-membahu memberantas perjudian online. Generasi muda Indonesia harus diselamatkan dari permasalahan ini.

 

Permainan baja tahan karat telah merugikan masyarakat hingga Rp 27 miliar per tahun, berdampak pada masyarakat di semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, bahkan anak-anak, yang langsung menunggu untuk mendapatkan uang.

Sependapat dengan hal tersebut, Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Andi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan di Tanah Air sedang darurat perjudian online, meski setiap informasi mempunyai pendapatnya masing-masing.

Bagi Polri, bahaya kecanduan judi online hampir menyamai kecanduan narkoba. Juga berdampak pada gangguan kejiwaan, seperti stres, depresi, cemas, dan bisa melakukan tindak pidana kriminal lainnya.

Untuk itu Polri serius mendukung Kemenkominfo untuk bersama-sama memberantas judi online lewat upaya penegakan hukum. Sejak 2022, Bareskrim Polri dan polda jajaran mengungkap 610 kasus judi online, dan di tahun 2023 yang masih berjalan telah diungkap 75 kasus.

Untuk para tersangka judi online yang sudah ditangkap, baik oleh Bareskrim Polri dan polda jajaran, pada tahun 2022 sebanyak 760 orang, dengan masing-masing perannya. Sedangkan di tahun 2023 ada 106 tersangka ditangkap.

Dukung Masyarakat

Masyarakat pada umumnya tidak tahu bahwa kemenangan dalam judi online sudah diatur oleh bandar, dan kemenangan itu hanya 20 persen. Karena itu ikut bermain judi online dipastikan kalah karena sudah diatur. Ada algoritma yang digunakan oleh bandar, untuk pemain baru diberikan kemenangan-kemenangan, setelah kecanduan, dipastikan kemenangan judi sulit diraih.

Dalam mencegah judi online, tidak cukup dengan penegakan hukum dan pemblokiran saja. Terbukti, Kementerian Kominfo telah memutus akses atau blokir 846.047 situs yang mengandung konten perjudian online pada 2018 hingga 19 Juli 2023. Bahkan sepekan Budi Arie menjabat Menkominfo pada 17 Juli 2023, terdapat 11.333 konten judi online sudah diblokir.

Kemenkominfo juga menerima aduan penyalahgunaan rekening akun perbankan untuk konten perjudian online. Sepanjang Januari - 17 Juli 2023, kementerian itu sudah menerima 1.859 aduan pemanfaatan rekening perbankan untuk kegiatan judi online.

Dari temuan Poli terungkap para pelaku judi online memiliki tim IT yang sudah bisa membuat sistem, yang apabila website mereka diblokir oleh pemerintah, tidak bisa terblokir. Hal ini pula yang menyebabkan sudah diblokir ratusan ribu website judi online, tapi masih tumbuh ratusan ribu lagi.

Polri pun tengah mendalami temuan baru tersebut untuk kemudian disampaikan ke Kementerian Kominfo agar menjadi bahan untuk dipelajari lebih lanjut.

Terlepas dari itu, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam memberantas judi online. Polri dan kementerian tidak bisa bekerja sendiri dalam upaya penegakan hukum judi online, karena modus dan motif yang digunakan pelaku terus berkembang.

Masyarakat diimbau untuk melaporkan bila menemukan ada kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang (lebih dari 20 orang) dalam satu rumah mewah, ditambah terdapat peralatan komputer, dicurigai ada praktik judi online di dalamnya.

Namun, tidak semua ciri itu mengindikasikan tindak pidana judi online,karena bisa jadi aktivitas itu menjalankan sistem atau program lain. Polri memiliki strategi khusus dalam menindaklanjuti laporan dari masyarakat dan aparat tidak akan gegabah dalam bertindak.

Laporan dari masyarakat akan ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan, petugas akan melihat bandwidth penggunaan internet di rumah yang mencurigakan itu. Apabila dalam sebulan membayar internet cukup besar, berarti rumah tersebut menjalankan usaha menggunakan jasa internet.

Penegakan dan Edukasi

Sebanyak apapun situs atau website judi online menjamur, jika masyarakat Indonesia tidak tergiur bermain atau memainkannya, maka pelaku judi online akan rugi dengan sendirinya. Negara telah melarang perbuatan judi melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian.

Dalam peraturan perundang-undangan, baik itu KUHP maupun Undang-Undang ITE, sanksi pidana tidak terbatas kepada penyelenggara saja, tapi juga pemain judi online juga dapat dijerat pidana. Dampak negatif yang ditimbulkan bagi masyarakat, membuat Polri tegas untuk memberantas judi online, dengan menyasar para artis, influencer maupun selebgram yang mempromosikan judi daring.

Ujang, salah satu pelaku, menyebut promosi judi online yang melibatkan artis, influencer, dan selebgram, salah satu yang mempengaruhinya untuk bermain judi online berbalut game online.

Seperti promosi yang dilakukan seorang artis, yang menyebut situs Sakti123 sebagai website resmi bersertifikat dapat meraih cuan dalam waktu tepat cepat, turun mempengaruhinya.

Polri tengah mendata dan memprofiling artis-artis, selebgram dan influencer yang pernah mempromosikan game online untuk dimintai klarifikasinya. Jika memenuhi unsur terdapat kegiatan judi online, maka dapat dipidanakan.

Polri tidak pernah berhenti dan tidak pernah lelah mengimbau kepada para artis, influencer, dan selebgram untuk menghentikan promosi game online, dengan mencari promosi lain yang lebih berdampak positif, seperti alat kencantikan dan sebagainya.

Selain penegakan hukum, imbauan dan peringatan, yang terpenting dalam pencegahan dan pemberantasan judi online adalah edukasi kepada masyarakat. Upaya sekecil apapun, dari keluarga mengingatkan anak, suami atau kerabatnya untuk tidak bermain judi slot atau online pasti membawa dampak positif, dibandingkan dengan hanya diam tidak peduli.

Tidak hanya undang-undang yang melarang, agama dan norma masyarakat juga tidak memperbolehkan perjudian. Permainan game online yang cenderung membagi-bagikan hadiah, bukanlah permainan yang mendidik.

Kemenangan dalam permainan game online berbalut judi online adalah kemenangan yang sudah diatur, agar pemain baru diberi kemenangan, dimulai dari deposit dalam nominal kecil, sampai akhirnya tertarik dan berani mendepositkan uangnya dalam jumlah besar, namun kemenangan tak lagi datang. Rasa candu yang ditimbulkan dari ketagihan menang di awal, membuat pemain sulit berpaling dari rasa kesenangan sesaat tersebut.

Padahal dalam sejarah perjudian, tidak ada bandar yang mau kalah. justru pemain judi yang banyak kalah. Umumnya masyarakat baru sadar setelah tertimpa kekalahan besar dan berulang.

Di sinilah pentingnya edukasi kepada masyarakat, termasuk untuk anak-anak. Meskipun bandar judi tetap berkamuflase dengan berbagai cara, jika masyarakat kita tidak tergiur untuk bermain, mereka juga akan tutup dengan sendirinya. Masyarakat harus kembali ke dunia nyata dan realitas dengan tidak berkhayal bisa mendapatkan uang banyak dari judi.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah