BP Batam Siapkan Ganti Rugi bagi Warga yang Terdampak Rencana Pembangunan di Kawasan Pulau Rempang

- 8 September 2023, 09:42 WIB
Kepala Badan BP Batam, Muhammad Rudi -f/istimewa
Kepala Badan BP Batam, Muhammad Rudi -f/istimewa /

OKE FLORES.com - Kapolri Listyo Sigit Prabowo buka suara soal konflik antara Gabungan Polisi, TNI, Ditpam Batam (BP) dan Satpol PP serta warga Pulau Rempang, Batam yang mendapat langkah untuk pengembangan perusahaan tersebut.

Listyo meyakinkan BP Batam sudah mengambil langkah tepat. Bahkan, BP Batam sudah menyiapkan ganti rugi bagi warga terdampak rencana pembangunan di wilayah terdampak Pulau Rempang.

"Tentunya langkah-langkah yang dilaksanakan oleh BP Batam sudah sesuai berjalan, mulai dari musyawarah, mempersiapkan relokasi, termasuk ganti rugi kepada masyarakat yang mungkin telah menggunakan lahan atau tanah di Rempang," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di pelataran Kantor Panglima TNI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, dilansir Pikiran-Rakyat.com Jumat 8 September 2023.

Baca Juga: Terdakwa penganiayaan Mario Dandy Divonis 12 Tahun Penjara, Ayah Korban Mengapresiasi Keputusan Majelis Hakim

Menurut Sigit, luasnya lahan di Rempah memerlukan pengembangan kawasan. Namun, ada kemungkinan banyak kelompok lokal yang menguasai kawasan tersebut.

"Di sana, ada kegiatan terkait dengan pembebasan atau mengembalikan kembali lahan milik otoritas Batam yang saat ini mungkin dikuasai beberapa kelompok masyarakat," ujar Sigit.

Sigit mengatakan pihak BP Batam akan menggunakan lahan tersebut untuk aktivitas tertentu sehingga melakukan pengukuran lahan.

"Karena memang ada kegiatan yang akan dilakukan oleh BP Batam (pada lahan di Rempang)," kata Sigit.

Sigit menegaskan, penyelesaian sengketa akan diselesaikan melalui kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang terlibat dan pihak yang terkena dampak.

"Namun demikian, tentunya upaya musyawarah, upaya sosialisasi penyelesaian dengan musyawarah mufakat menjadi prioritas, sehingga kemudian masalah di Batam, di Rempang itu bisa diselesaikan," kata Kapolri, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Konflik pecah di Pulau Rempang

Penyebab keresahan di Pulau Rempang adalah tidak adanya kesepakatan masyarakat setempat terhadap pengembangan kawasan yang merupakan komunitas tradisional masyarakat Melayu tersebut.

Polisi terpaksa menggunakan gas air mata karena situasi tidak baik. Usai kebakaran yang penuh air mata tersebut, banyak siswa SMA yang berada di dekat lokasi perkelahian akan dibawa ke rumah sakit.

"Ada belasan siswa yang saya tau dibawa oleh ambulans ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Gas air mata itu tadi terbawa angin, karena ribut dekat dari sekolah kami," ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 22 Muhammad Nazib saat ditemui di lokasi, Kamis, 7 September 2023.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah