Kajian Pragmatik: Kesantunan Berbahasa dalam Perlokusi Tindak Tutur Peringatan Anak ke Orangtua

31 Januari 2024, 13:51 WIB
/

 

Penulis: Petronela Tata Surya, Mahasiswi Prodi PBSI di Universita Katolis Indonesia St. Paulus Ruteng

OKE FLORES.COM - Apakah Anda pernah mendengar istilah kesantunan berbahasa? Inilah yang akan kita ulas dalam artikel ini.

Lantas, apakah yang dimaksudkan dengan kesantunan berbahasa?

Kesantunan berbahasa merupakan salah satu aspek penting dalam komunikasi. Kesantunan berbahasa dapat diartikan sebagai upaya penutur untuk menjaga perasaan mitra tutur agar tidak tersinggung atau dirugikan.

Baca Juga: Perjalanan Cinta Ria Ricis dan Teuku Ryan, Diisukan Bakal Cerai

Kesantunan berbahasa dapat diwujudkan dalam berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan tindak tutur yang santun.

Tindak tutur adalah tindakan yang dilakukan oleh penutur dengan menggunakan bahasa.

Tindak tutur dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tindak tutur lokusional dan tindak tutur perlokusi.

Baca Juga: Perjalanan Cinta Ria Ricis dan Teuku Ryan, Diisukan Bakal Cerai

Tindak tutur lokusional adalah tindakan yang dilakukan oleh penutur dengan menghasilkan bunyi bahasa.

Tindak tutur perlokusi adalah tindakan yang dilakukan oleh penutur dengan menimbulkan efek tertentu pada mitra tutur.

Tindak tutur peringatan merupakan salah satu jenis tindak tutur perlokusi. Tindak tutur peringatan adalah tindakan yang dilakukan oleh penutur untuk mengingatkan mitra tutur tentang sesuatu yang dapat membahayakan atau merugikannya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi SMP Terbaik di NTT, Ada Alma Mater Boni Hargens lho!

Tindak tutur peringatan dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk anak kepada orangtua.

Dalam kajian pragmatik, tindak tutur merupakan tindakan yang dilakukan oleh penutur dengan menggunakan bahasa.

Tindak tutur dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tindak tutur lokusional dan tindak tutur perlokusi.

Tindak tutur lokusional adalah tindakan yang dilakukan oleh penutur dengan menghasilkan bunyi bahasa.

Baca Juga: Kementerian PANRB Ajak Pemda Sukseskan Agenda Transformasi Digital Nasional

Sementara itu, tindak tutur perlokusi adalah tindakan yang dilakukan oleh penutur dengan menimbulkan efek tertentu pada mitra tutur.

Tindak tutur peringatan merupakan salah satu jenis tindak tutur perlokusi dan dilakukan oleh penutur untuk mengingatkan mitra tutur tentang sesuatu yang dapat membahayakan atau merugikannya.

Tindak tutur peringatan dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk anak kepada orangtua.

Dalam melakukan tindak tutur peringatan kepada orangtua, anak perlu memperhatikan kesantunan berbahasa.

Baca Juga: Anggota Komisioner KPUD Manggarai Barat Dilaporkan Terkait Dugaan Kekerasan Seksual

Kesantunan berbahasa dalam tindak tutur peringatan anak kepada orang tua dapat diwujudkan dengan beberapa cara, yaitu:

Pertama, menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Anak sebaiknya menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam memperingatkan orangtuanya.

Hal ini bertujuan untuk menjaga perasaan orangtua agar tidak tersinggung. Bahasa yang sopan dan santun dapat berupa penggunaan kata-kata dan frasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi, serta penggunaan intonasi yang lembut dan tidak memaksa.

Kedua, menggunakan bahasa yang jelas dan lugas. Anak sebaiknya menggunakan bahasa yang jelas dan lugas dalam memperingatkan orangtuanya.

Hal ini bertujuan agar orang tua dapat memahami maksud dari peringatan tersebut. Bahasa yang jelas dan lugas dapat berupa penggunaan kalimat yang singkat dan sederhana, serta penggunaan kata-kata yang tepat dan tidak ambigu.

Ketiga, menggunakan bahasa yang tidak memaksa. Anak sebaiknya menggunakan bahasa yang tidak memaksa dalam memperingatkan orang tuanya.

Tujuannya adalah agar orangtua dapat menerima peringatan tersebut dengan lapang dada. Bahasa yang tidak memaksa dapat berupa penggunaan kalimat yang tidak mengandung unsur perintah atau larangan, serta penggunaan kata-kata yang tidak bersifat menghakimi.

Baca Juga: Kementerian PANRB Ajak Pemda Sukseskan Agenda Transformasi Digital Nasional

Berikut contoh tindak tutur peringatan anak kepada orangtua yang santun:

"Mama, tolong hati-hati bawa mobilnya, jalannya licin,"

Kalimat ini menggunakan bahasa yang sopan dan santun, yaitu penggunaan kata "tolong" yang menunjukkan permohonan, serta penggunaan kata "hati-hati" yang menunjukkan perhatian.

"Papa, jangan lupa makan malamnya, sudah jam 8,"

Kalimat ini menggunakan bahasa yang jelas dan lugas, yaitu penggunaan kalimat yang singkat dan sederhana, serta penggunaan kata "jangan lupa" yang menunjukkan peringatan.

"Umi, jangan lupa minum obatnya, nanti sakit lagi,"

Baca Juga: Kementerian PANRB Ajak Pemda Sukseskan Agenda Transformasi Digital Nasional

Kalimat ini menggunakan bahasa yang tidak memaksa, yaitu penggunaan kalimat yang tidak mengandung unsur perintah atau larangan, serta penggunaan kata "nanti sakit lagi" yang menunjukkan konsekuensi negatif jika peringatan tersebut tidak diindahkan.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa anak menggunakan bahasa yang santun dalam memperingatkan orangtuanya.

Dengan menggunakan bahasa yang santun, anak dapat menjaga perasaan orangtua dan membuat peringatannya lebih efektif.

Kesantunan berbahasa dalam tindak tutur peringatan anak kepada orangtua perlu ditanamkan sejak dini agar anak bisa menghormati orangtuanya dan menjaga hubungan yang harmonis antara anak dan orangtua.

Selain itu, kesantunan berbahasa dalam tindak tutur peringatan anak kepada orang tua juga penting untuk menjaga hubungan sosial yang harmonis. Orangtua yang memperingatkan anak dengan bahasa yang santun akan lebih mudah diterima oleh anak. Hal ini akan membuat anak lebih patuh dan menghormati orangtuanya.

Hemat penulis, ada beberapa tips untuk mengajarkan anak menggunakan bahasa yang santun dalam tindak tutur peringatan kepada orangtua:

1. Jadilah contoh yang baik. Anak akan lebih mudah meniru perilaku orangtuanya. Oleh karena itu, orangtua perlu menggunakan bahasa yang santun dalam berkomunikasi dengan anak.

Baca Juga: Kementerian PANRB Ajak Pemda Sukseskan Agenda Transformasi Digital Nasional

2. Berikan penjelasan kepada anak. Jelaskan kepada anak mengapa penting untuk menggunakan bahasa yang santun, terutama dalam memperingatkan orangtua.

3. Berikan contoh-contoh tindak tutur peringatan yang santun. Berikan contoh-contoh tindak tutur peringatan yang santun kepada anak, baik secara lisan maupun tertulis.

Dengan mengajarkan anak menggunakan bahasa yang santun dalam tindak tutur peringatan kepada orangtua, kita dapat membantu anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang santun dan menghormati orangtuanya.***

Disclaimer: Seluruh isi artikel ini merupakan tanggung jawab penulis.

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler