Ini Belasan Kampus di NTT yang Belum Terakreditasi, Kampus Kamu Termasuk?

23 April 2024, 10:12 WIB
Ilustrasi kampus di ntt /Pixabay.com/

OKE FLORES.COM - Sebanyak belasan kampus swasta di NTT yang belum terakreditasi lho.

Informasi tersebut terungkap berdasarkan data hingga tahun 2023.

Merujuk pada data hingga tahun 2023, diketahui bahwa dari total 58 kampus swasta di NTT, hanya 43 yang telah terakreditasi.

Baca Juga: Cair ke Rekening Bank DKI Jakarta Para Lansia Akan Menerima Bantuan Dana Sebesar Rp300.000 Setiap Bulannya

Sementara sisanya, yaitu 15 kampus belum terakreditasi.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi XV Wilayah Provinsi NTT, Prof Adrianus Amheka, mengatakan bahwa hingga kini tingkat akreditasi PTS di NTT baru mencapai 74%.

Dari total 43 kampus yang terakreditasi, hanya 2 kampus yang punya akreditasi sangat baik, semenbtara 28 baik, 9 tingkat B, dan 3 kampus berada di tingkat C.

Sedangkan, 31% atau 15 PTS belum terakreditasi.

Prof.Amheka juga menyebutkan, pada tahun 2023, LLDIKTI Wilayah XV memberikan izin pembukaan 25 program studi baru di 11 Perguruan Tinggi.

Baca Juga: Kabar Gembira ! ,Menyelimuti Para Lansia Penerima KLJ Tahun 2024, Ini Tanda-tanda Bansos KLJ April 2024 Cair

Dari semua PTS di NTT, Stella Maris Sumba menjadi kampus yang paling banyak membuka prodi baru pada tahun 2023.

“Perguruan Tinggi yang paling banyak membuka Prodi baru tahun 2023 adalah Stella Maris Sumba,” ujar Prof Amheka.

Tahun 2023 juga terjadi perubahan status dua kampus di Indonesia.

IKIP Muhammadiyah Maumere dan Stimikom Stella Maris mengalami transformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Maumere dan Universitas Stella Maris Sumba, mencerminkan evolusi pendidikan di daerah tersebut.

Prof Amheka, dalam analisisnya, menyoroti dinamika jumlah dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah tersebut.

Baca Juga: Penetapan Gaji Pokok dan Tunjangan Sertifikasi Guru PNS dan PPPK Terbaru 2024: Inilah Perbandingannya...

Dari 3.144 dosen, terbagi menjadi 961 asisten ahli, 807 lektor, 34 lektor kepala, dan 11 guru besar.

Angka ini menjadi pijakan penting untuk memahami komposisi keilmuan dan pengajaran di kawasan tersebut.

Pentingnya kualifikasi akademik juga menjadi fokus pembahasan.

Dari 206 dosen PTS yang memiliki gelar S3, peluang untuk menjadi guru besar terbuka lebar.

Di samping itu, 2.720 dosen dengan gelar S2, 18 dosen profesi, dan 247 dosen tanpa kualifikasi tertentu menyoroti kompleksitas dan tantangan dalam sumber daya manusia di dunia pendidikan tinggi wilayah XV.

“Tahun 2023 lalu itu LLDIKTI wilayah XV membayar tunjangan sertifikat pendidik untuk 702 orang dosen sebesar Rp26.614.184.600. Tapi dana ini tidak habis digunakan karena ada PTS yang belum optimal mendorong para dosen untuk tersertifikasi, ” tambahnya.

Baca Juga: Penetapan Gaji Pokok dan Tunjangan Sertifikasi Guru PNS dan PPPK Terbaru 2024: Inilah Perbandingannya...

Ia menambahkan, LLDIKTI wilayah XV juga meminta kepada seluruh PTS di NTT untuk mengimplementasikan Permendikbudristek No. 30 tahun 2021 tentang pencegahan, dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi yang mewajibkan setiap Perguruan tinggi harus membentuk satgas PPKS.

“Saat ini ada 32 PTS yang sudah memiliki akun portal PPKS, dan 26 PTS sudah memiliki akun portal PPKS dan sedang progres pembentukan satgas PPKS. Sedangkan ada 5 PTS yang sudah terbentuk calon Pansel PPKS, 1 PTS sudah terbentuk Satgas PPKS, ” tutupnya.***

Artikel ini telah diterbitkan OKE FLORES dengan judul "Data Terbaru! Belasan Kampus di NTT Belum Terakreditasi, Baru 2 yang Punya Nilai Akreditasi Sangat Baik"



 

 

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler