Panen Perdana Lahan Hortikultura, Gubernur VBL Dorong Pengembangan Petani Milenial

- 7 Juli 2023, 11:00 WIB
Foto: Gub. Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau sekaligus memanen perdana lahan holtikultura jenis tomat di Kelompok Tani Secret Farming yang terletak di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU, Kamis (6/7/2023).
Foto: Gub. Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau sekaligus memanen perdana lahan holtikultura jenis tomat di Kelompok Tani Secret Farming yang terletak di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU, Kamis (6/7/2023). /Foto: Biro Adm. Pimpinan Setda. Prov. NTT


NTT, OKE FLORES.com-Dalam Lanjutan Kunjungan kerja hari ketiga di daratan Timor Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau sekaligus memanen perdana lahan holtikultura jenis tomat di Kelompok Tani Secret Farming yang terletak di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU, Kamis (6/7/2023).

Turut Mendampingi Gubernur NTT, Bupati TTU Juandi David, Ketua DPRD Kabupaten TTU Hendrikus Bana, PLT. Kadis Pertanian Kabupaten TTU Trinimus Olin, Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. NTT Lecky Koli, Kadis LHK Prov. NTT Ondi Siagian, Kadis Sosial Prov. NTT Yosef Rasi, Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra Mese Ataupah, Kepala Biro. Adm. Pimpinan Prov. NTT Prisila Parera.

Gubernur VBL dalam arahannya mengungkapkan mendukung langkah awal dari Kelompok Tani Secret Farming guna mendorong menjadi Petani Milenial untuk menyediakan lapangan pekerjaan sendiri.

Baca Juga: Oknum Mahasiswi Asal Malaka Jadi Tersangka Kasus TPPO

"Kalian ini masih muda dan punya potensi besar. Harapan kalian masih panjang, kalian harus belajar untuk biayai diri sendiri, dunia sudah sangat begitu maju untuk kalian bisa mandiri melalui usaha - usaha yang kalian ciptakan," ujar Gubernur.

"Inilah yang disebut dengan Surga sesuatu yang tidak ada dibuat menjadi ada itulah yang disebut Surga. Surga yang abstrak di konkritkan disini, kita juga perlu melihat strategi pemasaran dengan melihat bahan yang dapat di olah seperti tomat bisa dijadikan produk olahan seperti saus, seperti inilah yang diinginkan sehingga kita dapat menjual ke dalam daerah kita hasil produksi kita sendiri," ujar Gubernur VBL.

Pada moment tersebut juga dirangkaikan dengan pemberian bantuan dari Pemerintah Provinsi NTT kepada Kelompok Tani Secret Farming berupa sumur bor guna menunjang pengembangan lahan tani kedepan.


Untuk diketahui, lahan tani tersebut merupakan kolaborasi kerja sama antara Bank NTT, PT Syngenta, Pelajar SMA Vides, OMK dan umat di Paroki St. Antonius Padua Sasi Keuskupan Atambua dengan total luas lahan sebesar 2 Ha dikelola oleh 16 orang dan di bagi kedalam 3 kelompok kerja untuk target pemasaran ada 3 titik yaitu kabupaten TTU, Kota Kupang, dan ekspor ke Timor Leste.

Panen perdana dan tanam simbolis Lahan Hortikultura, Gubernur VBL himbau petani mendesain hasil tanam sesuai dengan kebutuhan pasaran

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau sekaligus memanen perdana lahan holtikultura jenis tomat di Kelompok Tani Secret Farming yang terletak di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU, Kamis (6/7/2023)
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau sekaligus memanen perdana lahan holtikultura jenis tomat di Kelompok Tani Secret Farming yang terletak di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU, Kamis (6/7/2023)



Gubernur mengakhiri kunjungan kerja di Kabupaten TTU dengan meninjau dan memanen Brokoli dan Kol pada desa binaan Bank NTT di desa Neonbaun, Kecamatan Noemuti Kabupaten TTU.

Sebelumnya Gubernur NTT juga menyempatkan diri untuk tatap muka bersama Aparatur pemerintahan daerah dan juga kelompok masyarakat di Kantor Camat Noemuti dan juga meninjau UPTD Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT Wilayah Kabupaten TTU.

Usai panen simbolis dilanjutkan dengan diskusi ringan bersama dengan kelompok tani dan seluruh masyarakat Neonbaun.

Adapun hasil diskusi tersebut Kadis Pertanian prov. NTT Lecky Ferderich Koli menekankan bahwa dalam menanam holtikultura itu perlu pandai membaca pasar.

"Tidak bisa menanam sesuai maunya kita saja saat bawah di pasaran membuat kita kewalahan untuk menjual nya, seperti harga tomat itu harganya hanya 2 ribu sampai 3 ribu perkilo, kenapa ?, karna semua petani menanam tomat akibatnya harga menjadi turun oleh karna itu ini musti diatur," ungkapnya.

Menambahkan apa yang disampaikan Kadis Pertanian Prov. NTT, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga menghimbau agar aplikasi online juga harus dipasang disini sehingga Petani dapat mengikuti perkembangan market harga komoditi sehingga harga komoditi ini menjadi rujukan untuk petani mendesain penanaman.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Sumba Barat Kini Ditahan Atas Kasus Penggelapan Hak Atas Barang/Tanah atau Pemalsuan Dokumen

"Kalian juga harus sesuaikan dengan perkembangan teknologi melalui pemasangan aplikasi online. Sehingga diharapkan melalui  aplikasi online tersebut para Petani dapat mengikuti dan mengetahui kapan saatnya harga komoditi hasil jenis kebun ini harganya naik di bulan berapa,  itulah yang kita inginkan dalam mendesain tanaman dan kapan harus dijual untuk mendapatkan keuntungan yang baik." jelas Gubernur.

Adapun dalam acara ini dirangkaikan dengan Penyerahan bantuan simbolis kredit merdeka dari Bank NTT yang diberikan kepada 5 petani dari Desa Neonbaun bertujuan membangkitkan semangat dan harapan dari para Petani dalam mendapatkan modal yang murah, mudah, dan cepat dalam mengembangkan usaha - usaha Kecil Menengah.

Pada moment ini juga di suguhkan pameran mini expo kepada rombongan Gubernur NTT berupa sayur  brokoli, kol, hasil kerajinan tenunan, dan hasil komunitas eco enzyme yang dapat dijadikan oleh - oleh.

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x