Desainnya memadukan ornamen budaya lokal, menciptakan simbol kebanggaan baru bagi masyarakat NTT dan Kupang.
Keberhasilan ini tidak hanya mengatasi kemacetan di Kota Kupang, tetapi juga mengangkat nilai estetika dan budaya setempat.
Selain menjadi infrastruktur vital, Jembatan Petuk juga meraih perhatian sebagai objek wisata.
Dengan pemandangan alam yang menakjubkan, pengunjung dapat menikmati keindahan Kota Kupang di malam hari tanpa kekhawatiran, berkat pengamanan di pinggiran jembatan dan pencahayaan jalan yang memadai.
Lokasinya di Kecamatan Maulafa menambah daya tarik, memberikan ruang luas bagi masyarakat dan wisatawan untuk duduk dan jogging.
Jembatan Petuk bukan hanya sukses sebagai struktur fisik, tetapi juga menjadi bagian integral dari pembangunan dan kemajuan NTT.
Dengan menggabungkan kebutuhan praktis dan nilai-nilai budaya, jembatan ini membangun jalan bagi masa depan yang lebih terang bagi Provinsi NTT.***