Kardinal Suharyo Ungkap Pilihan Politik Jelang Pemilu 2024, Prabowo, Anies, atau Ganjar?

- 4 Februari 2024, 19:45 WIB
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo (tengah).
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo (tengah). /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin/

OKE FLORES.COM - Pemimpin Gereja Katolik Indonesia, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengungkapkan pilihan politik jelang Pemilu 2024.

Kira-kira siapakah sosok yang akan dipilih oleh Kardinal Suharyo untuk kemajuan Indonesia ke depannya?

Apakah Prabowo Subianto yang telah menggelar pertemuan dengan Kardinal Suharyo?

Baca Juga: Bukan Kaleng-Kaleng! NTT Punya Jembatan Megah Bernilai Fantastis

Dalam menyikapi Pemilu serentak 14 Februari 2024, Gereja Katolik Indonesia di bawah kepemimpinan Kardinal Suharyo telah menegaskan sikap netralnya.

Pimpinan Gereja tidak mendukung atau menentukan pilihan politik terhadap calon atau partai politik tertentu.

Sikap tersebut menegaskan prinsip netralitas gereja dalam konteks politik, memberikan ruang bagi umat Katolik untuk membuat keputusan berdasarkan keyakinan dan nilai-nilai mereka sendiri dalam partisipasi politik.

Baca Juga: Syarat dan Batas Waktu Cara Urus Pindah Memilih Pemilu 2024

"Kami sebagai bagian dari hierarki Gereja Katolik, wilayah kami adalah iman, tidak yang lain - lain. Nah berdasarkan inspirasi iman itu mendorong seluruh umat Katolik khususnya untuk dalam fungsi dan peranan yang berbeda - beda berjuang untuk kebaikan bersama," ujar Kardinal Suharyo.

"Rumusannya adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui pilihan politik yang bisa berbeda - beda, jadi didalam Gereja katolik pilihan politik itu bisa bermacam - macam," sambung Kardinal Suharyo melansir instagram @stasipiringsewu, Minggu, 4 Februari 2024.

Kardinal Suharyo menjelaskan bahwa dirinya bersama para Uskup serta imam Katolik se-Indonesia tetap menjalankan tugas mempersatukan umat yang berbeda - beda pilihan politik.

Baca Juga: INFO CASN 2024: Pemkab Barito Timur Ajukan 3.074 Formasi CPNS dan PPPK ke Kementerian PANRB, Ini Rinciannya…

"Kami pimpinan - pimpinan Gereja Katolik tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan, kalau berpihak nanti fungsi pemersatu itu hilang," jelas Uskup Agung Jakarta ini

Diketahui, Paus Fransiskus memilih Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo menjadi kardinal.

Suharyo menjadi kardinal ketiga asal Indonesia. Pemilihan ini dinilai sebagai bentuk kepercayaan Vatikan terhadap Gereja di Indonesia yang turut terlibat merawat keberagaman.

Baca Juga: Pemilu 2024, Pemerintah Umum Kebijakan PEMOTONGAN TUKIN hingga 25 Persen Bagi ASN Yang Melanggar Netralitas

Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, lahir 9 Juli 1950 adalah seorang prelat Gerejawi Indonesia yang menjadi Uskup Agung Jakarta sejak 29 Juni 2010, menggantikan Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja, S.J.

Sebelum menduduki jabatan ini, Mgr. Suharyo adalah Uskup Agung Koajutor Jakarta. ***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah