Puan Maharani Singgung Kepemimpinan Digital hingga Upah Rendah bagi Pekerja Muda

- 9 Agustus 2023, 09:56 WIB
 Ketua DPR RI sekaligus Presiden Inter Parliamentary Assembly (AIPA) 2023, Puan Maharani melakukan bilateral meeting dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kerajaan Maroko, Rachid Talbi El Alami
Ketua DPR RI sekaligus Presiden Inter Parliamentary Assembly (AIPA) 2023, Puan Maharani melakukan bilateral meeting dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kerajaan Maroko, Rachid Talbi El Alami /DPR/

Adapun pertemuan mengambil tema tentang cara meningkatkan keterlibatan pemuda dalam pemerintahan dan partisipasi dalam demokrasi.

Menurut Puan, isu dalam pertemuan YPA itu sangat relevan dan cocok dengan topik Sidang Umum AIPA ke-44 yaitu Responsive Parliament for a Stable and Prosperous ASEAN atau Parlemen yang Responsif untuk ASEAN yang Stabil dan Sejahtera.

“Pemuda, yang terdiri dari hampir 34% populasi ASEAN, memiliki potensi besar sebagai agen perubahan positif. Perspektif segar Anda, pendekatan inovatif untuk pengambilan keputusan, dan komitmen kuat untuk menyelesaikan tantangan regional merupakan aset penting bagi kemajuan kita bersama,” paparnya.

Pujian juga diberikan kepada komitmen anggota parlemen muda ASEAN dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi wilayah. Ini termasuk melalui berdiskusi untuk menemukan solusi terhadap berbagai tantangan global seperti yang sedang dilakukan saat ini.

“Pertemuan ini menyoroti beberapa isu penting yang menuntut perhatian kita. Pertama, kita harus meningkatkan peran parlemen dalam mendorong inisiatif pemberdayaan pemuda dalam kewirausahaan dan kepemimpinan digital,” ujar Puan.

Baca Juga: Hindari Jebakan Pinjol dan Penipuan Perlu Peningkatan Literasi Finansial

Menurut wanita pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu, pemberdayaan generasi muda dalam bidang usaha dan kepemimpinan digital tersebut termasuk dengan memberikan dukungan melalui kebijakan maupun peraturan.

Selanjutnya, lata Puan, dengan mempermudah akses keuangan yang inklusif, dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pengusaha muda untuk tumbuh.

“Ekonomi digital di ASEAN menunjukkan potensi yang sangat besar, dengan proyeksi pasar sebesar 1 triliun USD pada tahun 2030. Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi dan inovasi, kita dapat membuka peluang baru bagi kaum muda di Asia Tenggara,” jelasnya.

Permasalahan kedua yang dibahas dalam pertemuan YPA kali ini adalah terkait dengan masalah ekonomi yang dihadapi generasi muda. Meskipun pertumbuhan ekonomi di sebagian besar negara Asia Tenggara cukup stabil di masa pemulihan setelah pandemi Covid-19, menurut Puan, angka pengangguran kaum muda masih tetap tinggi.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah