Peran Demokrat untuk Prabowo Dapat Beri Efek Elektoral Jika SBY All Out dan Turun Gunung

20 September 2023, 09:41 WIB
SBY bertemu dengan Prabowo Subianto /Instagram / prabowo/

 

OKE FLORES.com - "Sebenarnya saya sudah pensiun dari politik. Saya sekarang banyak melukis, banyak membina klub bola voli, tapi for you saya siap turun gunung," demikian kata Ketua Majelis Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memberi dukungan untuk Prabowo Subianto di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra itu, Hambalang, Jawa Barat, pada Minggu, 17 September 2023.

Masa kritis Partai Demokrat dalam menentukan arah kebijakan pada Pilpres 2024 telah usai. Kelompok yang didirikan pada tahun 2001 ini membentuk Koalisi Maju Indonesia yang mendukung Presiden (bacapres) Prabowo Subianto. Wakil Presiden Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi mengatakan, SBY telah memberikan dukungan politik kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Dukungan tersebut diberikan oleh para pemimpin pemerintahan demokratis di Hambalang, Minggu. Menurut pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, keikutsertaan Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju mungkin akan berdampak pada elektabilitas Prabowo Subianto.

Baca Juga: Jokowi Optimistis PT Pindad Jadi Top 50 Perusahaan Pertahanan Dunia

"Peran Demokrat untuk Prabowo yaitu dapat memberi efek elektoral jika SBY all out dan turun gunung (memenangkan Prabowo)," ujar dia, dilansir Pikiran-Rakyat.com Rabu 20 September 2023.

Denny yakin jika SBY memanfaatkan kekuatan politiknya secara maksimal, ia bisa membantu Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Padahal, Ketua Dewan Tinggi Partai Demokrat ini punya rekam jejak kemenangan pada pemilu 2004 dan 2009. 

Namun saat ditanya kemungkinan masuknya nama SBY dalam tim pemenangan, Prabowo Subianto mengaku tak mau memasukkannya. Ketua Umum Partai Gerindra tak suka memasukkan Ketua Dewan Tinggi Partai Demokrat.

"Yang benar aja, senior ah, ngarang ah," kata dia di Universitas Gadjah Mada, Sleman, Selasa.

Dia pun kembali mengungkap keseganannya bila memasukkan SBY, "beliau senior, gitu aja."

Menangkap semangat

Juru bicara Partai Gerindra, Budi Djiwandono, mengatakan partainya dan Partai Progresif

Indonesia telah mengambil alih semangat demokrasi yang ditunjukkan partai.

"Kami sangat intens, sangat terbuka pembahasannya, penuh bercanda tetapi serius," tuturnya,

"kami merasa menangkap semangat Pak SBY dan tentu Ketum Demokrat Mas AHY."

Jelaskan kembali visi perubahannya

Menurut penilaian Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic) Ahmad Khoirul Umam, Partai Demokrat sebaiknya mendefinisikan kembali visi perubahan setelah menentukan arah politik mendukung Prabowo Subianto sebagai wakil presiden.

Ia menilai slogan perubahan dan perbaikan yang diusung logo bintang segitiga lainnya mendapat tantangan karena menyampaikan visi kelangsungan program pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma' Ruf Amin.

"Tantangan Demokrat adalah bagaimana meletakkan konsep dan tagline perubahan untuk persatuan yang mereka usung agar bisa melebur dengan semangat keberlanjutan yang diusung Koalisi Indonesia Maju," tuturnya, Senin.


Lebih lanjut dia menjelaskan, jika Partai Demokrat bisa mewujudkan visi perubahan tersebut dengan gagasan perubahan dan dukungan, maka mereka tidak akan kesulitan menjalin hubungan dengan Organisasi untuk Maju Indonesia.

Tak terkejut

Politisi PDIP Charles Honoris tak suka Demokrat bergabung dengan Liga Front Indonesia. Partai oposisi pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperkuat silaturahmi dengan Prabowo. Ia mengenang pemilu presiden sebelumnya, ketika Jokowi menang meski mendapat dukungan koalisi kecil.

"Saat itu, Prabowo didukung koalisi besar atau gemuk dan Jokowi didukung koalisi kecil atau kurus," tuturnya, "dan pada akhirnya sejarah mencatat yang kurus yang didukung rakyatlah yang menang."

Menurutnya, rakyatlah yang memegang kekuasaan paling besar untuk menentukan pemimpin. Ia menilai PDIP selalu bersatu dengan rakyat sehingga tidak khawatir dengan situasi politik saat ini.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tutur dia menegaskan.

Koalisi Indonesia Maju

Koalisi Indonesia Raya dahulunya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Saat itu dibentuk oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dukungan bertambah pasca bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Partai Golkar.

Namun baru-baru ini, PKB keluar dari partai tersebut ketika Presidennya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengumumkan dirinya sebagai wakil presiden, Anies Baswedan. Selain Gerindra, PAN, dan Golkar, banyak partai lain yang bergabung, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Aceh, Partai Garuda, dan Partai Gelora.

Persatuan untuk Kemajuan Indonesia kemudian berganti nama menjadi Perkumpulan Maju Indonesia. Baru-baru ini haluan politik Demokrat diumumkan, setelah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendukung Anies Baswedan, kelompok berbintang segitiga itu bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto.

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler