Pembakaran Sampah dan Keseriusan Uji Emisi Turut Berkontribusi dalam Persoalan Polusi Udara

- 23 Agustus 2023, 10:45 WIB
Polusi Udara Kian Memprihatinkan, Simak Dampak Polusi Udara Bagi Masyakarat, Lingkungan dan Sosial Ekonomi
Polusi Udara Kian Memprihatinkan, Simak Dampak Polusi Udara Bagi Masyakarat, Lingkungan dan Sosial Ekonomi /Dok/Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta

OKE FLORES.com - Beberapa faktor yang mempengaruhi polusi udara di Jakarta. Pakar kebijakan publik Trubus Rahardiansyah percaya bahwa pembakaran sampah dan pengujian emisi yang ketat telah berkontribusi pada masalah polusi udara.

Terkait pembakaran sampah, kata Trubus, fenomena tersebut menjadi salah satu penyebab pencemaran udara di Jakarta. Ia meminta Pemprov DKI Jakarta serius mencegah pembakaran sampah.

"Pembakaran sampah juga berkontribusi polusi, sayang enggak ada penanganan juga ke tingkat RT RW, karena di kampung-kampung," kata Trubus kepada wartawan dilansir Pikiran-Rakyat.com Rabu, 23 Agustus 2023.

Baca Juga: Korban Body Checking MUID Minta Perlindungan

Trubus mendesak Pemprov DKI dan pemerintah daerah sekitarnya mengedukasi masyarakat agar tidak membakar sampah. Selain itu, operator TPA juga harus dilarang membakar sampah.

"Sampah kebanyakan dibakar, musim kering dibakar, musim hujan didiamkan. Edukasi ke masyarakat dari Pemprov DKI terkait bahaya pembakaran sampah," ujarnya.

Di sisi lain, Trubus mendorong Pemda DKI Jakarta melakukan uji emisi untuk mencegah pencemaran udara. Menurut dia, pelaksanaan uji emisi belum dilaksanakan secara ketat meskipun sudah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Uji emisi terapkan di Jakarta, termasuk daerah daerah penyangga. Butuh keberanian mengatasi masalah polusi ini," katanya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut ada banyak faktor penyebab pencemaran udara di Jakarta, baik alami maupun tidak alami.

Elemen alam meliputi musim, arah dan kecepatan angin, serta pemandangan kota Jakarta. Faktor alam ini sulit dikendalikan. Faktor tidak wajar muncul dari aktivitas manusia, seperti lalu lintas, industri, kehidupan sehari-hari dan pembakaran sampah.

"Berdasarkan inventarisasi emisi dari berbagai riset beberapa tahun terakhir, pembuangan emisi dari sektor transportasi memang menjadi penyebab utama polusi di Jakarta, disusul industri," ujar Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK Luckmi Purwandari dalam keterangan tertulis.

Luckmi mengatakan polusi udara yang terjadi di Jakarta tidak berasal dari pembangkit listrik tenaga uap atau batu bara. Menurutnya, citra satelit yang menggambarkan sumber pencemaran atmosfer yang berasal dari PLTU adalah hoaks.

Luckmi menilai ada pihak yang ingin memanfaatkan masalah polusi udara yang melanda Jakarta saat ini.

Berdasarkan data Standard Air Pollution Index (ISPU) KLHK dari tahun 2018 hingga 2023, data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kualitas udara di Jakarta tidak sehat, terutama pada pertengahan tahun.

Pencemaran udara dan musim kemarau menjadi momok bagi warga aktif Jakarta dan sekitarnya. Selama tiga bulan terakhir, beberapa penelitian menunjukkan bahwa setiap periode Juni hingga Agustus atau saat musim kemarau saat angin musim dingin bertiup, risiko kualitas udara buruk lebih tinggi dibandingkan periode lainnya.** * 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah