Dugaan Fitnah ke Imam Besar Masjid Istiqlal, Waketum PP IPNU Desak Abraham Samad Minta Maaf

- 19 Maret 2024, 12:33 WIB
Foto. Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (Waketum PP IPNU)  Sulkifli Azis
Foto. Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (Waketum PP IPNU) Sulkifli Azis /

JAKARTA, OKE FLORES.COM - Buntut video dengan judul "Nasaruddin Umar: Rezim Jokowi Akan Tiba Ajalnya, Perlu Pertobatan Nasional. Negara Punya Ajal" yang sudah diubah dari "Nasaruddin Umar: Setiap Rezim Punya Ajalnya, Perlu Pertobatan Nasional, Negara punya ajal" dari Podcast Abraham Samad Speak Up.

Judul "Nasaruddin Umar: Rezim Jokowi Akan Tiba Ajalnya, Perlu Pertobatan Nasional. Negara Punya Ajal" adalah fitnah yang diduga untuk kepentingan politik Abraham Samad terhadap Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar beberapa waktu lalu, Jakarta,

Pasca beredarnya video youtube tersebut, Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (Waketum PP IPNU), Sulkifli Azis mendesak permohonan maaf Abraham Samad atas dugaan fitnah itu (Minggu, 17 Maret 2024).

Baca Juga: Lulusan SMA/SMK yang Mau Ikut CPNS 2024, Silakan Daftar di Link Berikut!

Ia menyayangkan judul video dari mantan ketua KPK, Abraham Samad yang lebih mengarah pada kepentingan politik dan berpeluang memecah belah bangsa serta mendiskreditkan nama baik Imam Besar Masjid Istiqlal.

"Sangat disayangkan, Pak Abraham Samad selaku mantan ketua KPK membuat judul video yang cenderung menguntungkan kepentingan sepihak (politik)," terangnya.

Menurut Sulkifli, judul video tersebut tidak seperti apa yang disampaikan oleh Prof. Nasaruddin sehingga berpeluang memecah bangsa.

"Video ini-kan (dibuat) tahun lalu tapi karena mungkin ada statment dari Prof. Nasaruddin tidak seperti apa yang tersampaikan di podcast Abraham Samad speak up," lanjutnya.

"Oleh karena itu, PP IPNU Pusat mendesak Abraham samad untuk meminta maaf dan men-take down video yang dibuat terkait potongan-potongan perkataan dari Prof. Nasaruddin Umar karena bisa memecah belah bangsa," tutup Sulkifli.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x